Flashback: a memory to remember

It's not just about him. It's about us.

Story begins in 2007. Mengejar mimpi ingin kuliah di USU, aku pergi ke Medan tepat sehari setelah perpisahan sekolah. Waktu itu sih lagi galau2 akibat patah hati, jadi bener2 pengen cepat pergi buat bimbel. Dan belajar hidup mandiri jauh dari orang tua. Singkat cerita, bimbel dan tetek bengeknya, daftar SPMB, ujian 2 hari, sakit pinggang deg2kan full nunggu pengumuman, then I'm in. Mahasiswi FKG USU stambuk 2007. Alhamdulillah. Alhamdulillah.

Aku bukan cewek cantik populer waktu SMA. Dan di kuliah pun kayaknya bakal begitu juga. Tapi memang kita gak pernah tau rencana Allah. Hanya dari gak sengaja ketemu senior waktu lagi hangout ama Uni Tika, aku jadinya ketemu dia. Yes, dia refers to my future husband. Ehehhehe. Semua serba kebetulan dan gak direncanakan. Kebetulan ketemu ama 2 senior cowok dan cewek. Kebetulan kenalan. Kebetulan dia langsung minta nomor HP aku. Kebetulan dia langsung sms. Kebetulan isengnya Uni Tika godain. Kebetulan lagi sama2 jomblo. Dan begitulah adanya.

PDKT 11 bulan lebih berbuah hasil sodara-sodara. Hahahhaa. I'm not planning on it. Seiring sejalan aja semuanya. Kalau dikira perjalanan ini mulus dan penuh keromatisan, ah-ah..totally wrong. Mulai dari backstreet, tekanan di rumah, banyak air mata dan berantem, but we finally find a way. Aku gak tau juga gimana ceritanya kami mulai gak backstreet lagi. Pelan2 cari celah kali ya. Dan karena sama2 berjuang. I know he worth the fight. 

I feel so loved by him. He shows it every single day.
Pernah aku tanya kenapa waktu itu dia langsung minta nomor HP dan sms-in aku, padahal baru juga kenal. Dan dia gak tau kenapa. Suka aja katanya. He doesn't need reason to like me. Then finally love me. He just did. And always will. Jadi apapun keadaan aku nanti dan kapan pun itu, dia bakal tetap seperti dulu. Love without reasons. And I couldn't ask for more. 

Insya Allah 5 bulan lagi kami nikah. Kalau ngingat2 yang dulu, kadang gak nyangka aja akhirnya sampai sejauh ini. Tapi memang rencana Allah pasti yang terbaik. Waktu itu aku lagi patah hati, masih belum berniat lah buat cinta2an. Fokus mau kuliah kuliah kuliah. But Allah sent him to me. Having him beside me is like a oase in desert, sangat membahagiakan. It wasn't easy, I say it again, never been easy. Tapi kalau kita bener2 berjuang buat sesuatu yang baik, Insya Allah ada jalan. Never stop praying. Yakinlah di luar sana ada orang yang benar2 sayang ama kita, yang nantinya jadi jodoh kita yang udah dipersiapkan Allah. Aku gak mau takabur atau apapun, hanya terus berdoa buat kelancaran ke depannya.

Sekarang udah 2012.
Lebih 5 tahun yang lalu sejak pertama kali ketemu, dan udah lebih dari 4 tahun jadian. Gak pernah menyesal udah kenal dia. Dan gak pernah nyesal mengiyakan ajakan nikahnya. 

Hey you, my bittersweet man.
Thank u for your everything. Promise you, I'll give my everything too. Let's find happiness. Together.
*wink*

Di sekre, foto pake laptop
Mc.D is our sweet escape
Tanah lot, Bali. Priceless holiday together
Still priceless holiday
Happily enganged
Jalan ke depan masih panjang. Manusia hanya bisa berencana, tetap Allah yang menentukan. 
Semoga niat baik terlaksana dengan baik juga ya.

NB: Tetap sabar2 ama Nuria ya, abang. *hugs*


Comments

Popular posts from this blog

Lucky