LOVE ACTUALLY



One of my favourite movie ever: Love Actually.
Film ini adalah salah satu film spesial Natal, yang ceritain tentang bagaimana itu cinta dari beberapa kehidupan tokoh yang berbeda-beda. Tokoh2nya banyak, tapi gak membingungkan. Masing2 bisa saling terhubung tapi ceritanya juga gak maksa. Ada lucu2nya juga, bukan film mellow2 dahsyat. Sayang DVD film ini aku hilangin ntah kemana. Padahal ditonton berkali2 juga gak bakalan bosan. Dan tetep bakal mewek di scene tertentu. 

Di film ini digambarin bahwa cinta itu bisa terjadi dimana saja, usia berapa saja, dengan siapa saja, dan kadang gak kita rencanakan. It's just happen to you. Bukan cuman cinta lawan jenis aja loh, cinta itu universal. Bisa ama Tuhan, keluarga, sahabat, orang di sekitar kita yang tanpa kita sadari begitu berati buat kita. Digambarin juga gak semua cinta bakal happy ending. Ada beberapa hal yang harus kita kompromikan ke diri kita, kalau memang they're not belong to us. Don't force love, dear. Mau gimana pun kita mencoba menjabarkan definisi cinta, pasti susah. Tiap orang ngerasain beda2. Dan kalau sekarang kita punya cinta yang komplit dan buat bahagia, bersyukurlah. 

Udah berapa kali aku bilang kata cinta ya di tulisan ini?
Hihihihi...kayak udah pakar aja soal cinta2an. I'm not expert on that. Tapi sekarang aku lagi merasakan cinta yang sebenar2nya cinta. Call me corny, or anything, do not care at all. Yang pasti bersamanya membuat hal biasa jadi bermakna. Karenanya aku bahagia. ^^

Salah satu scene yang bikin mewek.
Loving someone but u can't have her/him, is hard. But telling them the truth is relieve pain.


I don't wanna suffer anymore. Semoga yang aku punya sekarang gak cepat berakhir ya. Keluarga, sahabat dan dia. Semoga masih diberi kesempatan buat bareng sekarang, nanti, dan seterus2nya. Menjalani kehidupan yang udah dikasih dengan cinta. And never waste an opportunity to tell someone that you love them. Sebelum kesempatan itu hilang. 

Love is all around. Love actually is everywhere.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Lagi chat sama teman lama, dulu sama2 di Puskesmas hinterland, sekarang kakak itu udah ga kerja di Puskesmas lagi. Sebenernya biasa aja sih chatnya. Tapi aku senang. Kakak itu bilang gini: "Pokoknya orang liat Nuria mukanya adem. Sayang aja bawaannya. Muka anak baek." Yang ngomong cewek, tapi aku senang. Semoga bukan cuman muka aja yang keliatan baik ya, tapi aku juga bisa jaga kelakuan aku buat baik juga. Ga perlu menyenangkan semua orang, yang penting ga menyakiti hati satu orang. Dan jadi inget.. Dulu Bg Andri juga langsung suka pas pertama kali ketemu. Bahkan kami ga saling kenal sebelumnya, tapi dia udah suka aja liat muka aku katanya. 🤗🤗🤗 Waktu kuliah dulu aku mana ada dandan apa2. Gaya juga ga stylish sama sekali. Bg Andri juga ga bilang sukanya karna aku cantik. Dia cuman suka aja liat muka aku. Mungkin itu tadi, muka anak baek. Bawaannya jadi sayang. Eaaaaa~~ Dan walaupun baik itu relatif, tapi aku senang aja kalau aku dikenang sebagai orang yang baik.
Read more
Image
Bekerja bareng di Puskesmas yang sama tidak selalu membuat orang jadi teman dekat. Berteman sewajarnya, kata orang. Mutasi, rotasi dan promosi adalah hal yang biasa. Tidak akan selamanya bisa bekerja di tempat yang sama. Tetapi buatku, Orang2 ini bukan sekedar rekan kerja, tapi sudah seperti saudara.
Read more

Lucky

Banyak yang bilang ke aku kata2 tipe begini: "Unyiel beruntung dapetin Bg Andri." "Beruntung kali kakak dapat Bg Andri." "Enak la ada Bg Andri." "Pengen juga satu yang kayak Bg Andri." "Bg Andri ada adeknya gak buat anak tante?" Dan lain2 sebagainya. Pertanyaannya, kenapa orang2 bisa bilang begitu? Apakah Bg Andri ga beruntung dapetin aku? 🥲 Kalau ego ku lagi kumat, aku akan balik jawab kalau Bg Andri juga harusnya beruntung punya istri kayak aku. Tapi kenyataannya, aku tau diri kok. Orang bisa bilang begitu karna mereka bisa liat gimana perlakuan Bg Andri ke aku, ke anak2, ke keluarga, ke teman2nya bahkan ke teman2 aku. Dan aku emang beruntung punya Bg Andri. Sejak tahun 2008 bareng, sampe 15 tahun kemudian, Bg Andri ya tetap begitu. Selama LDR ini jelas ada naik turunnya, banyak berantem, kurang komunikasi dan lain2nya, tapi ya Bg Andri tetap Bg Andri seperti biasa. Yang tahan ngadepin aku mungkin cuman dia. Yang tau jelek2nya aku, y
Read more