Welcome home Daddy

Besok insha Allah papa mau dibawa pulang.
Mudah2an lancar dan ga ada kendala berarti ya.

Hari ini aku jaga malam lagi.
Semoga jadi jaga malam terakhir di RS.

No place like home,right?

Kalau dibilang sembuh, ya papa belum sembuh. Papa ga akan bisa balik beraktivitas kayak dulu. Kemungkinan papa bisa bicara dan kenal keluarga juga kecil. Makan juga masih pakai NGT, ga ada refleks nelan.

But he is alive.
And we thank God for that.

Walaupun jelas ya butuh proses panjang buat melatih lagi motorik papa, tapi papa masih ada, bisa kami lihat dan peluk2 setiap hari.

I do pray that God give the best plan for my daddy.
I hope my daddy is not in pain.

Semoga sakit ini jadi penggugur dosa2 papa.

Dan semoga mama bisa kembali ceria kayak dulu kalau papa udah di rumah.

Setidaknya energi kami yang terkuras bolak balik jaga di RS udah bisa berkurang.
Papa juga bisa dengar suara cucu2nya, bisa kembali tidur di kamarnya, bisa recalling memory selama di rumah.

Like I said before, no place like home.

Alhamdulillah juga menjelang bulan Ramadan gini bisa kumpul semua di rumah. Bisa sahur dan buka bersama.

Disyukuri aja.
Selama 8 bulan lebih ini kami sekeluarga udah berjuang, udah berusaha, udah berdoa semoga papa diberi yang terbaik.

Tears all the way.

Mama is the strongest.
61 years old women, try to stand still since day 1, never lose hope and never give up.

May God bless my mom, give the happiness she deserves.

Kadang kami anak2nya ini yang suka letoy. Padahal umur jauh di bawah mama, harusnya lebih kuat dan semangat, tapi malah lebih banyak ngeluhnya.

Tapi ya udahlah.
Yang penting papa bisa dibawa pulang, dan tinggal kami fisioterapi di rumah.

Ga bisa kembali seperti dulu gpp, setidaknya masih bisa dilihat setiap hari.

My mom will never be ready to lose my dad.
At least, let her be with him until his time is up.

Whatever makes her happy.

Because mom is the light of the house. If she is happy, then we will be happy too.


Comments

Popular posts from this blog

Lucky