Enjoy your own life


Been wondering why am I so gloomy lately?
Being a jobless for months, now I don't have any passion at all. Rasanya otak udah tumpul karena kelamaan dipakai bengong2 di rumah. Terus jadi lebih sensitif aja, karena bosan yang sudah mengkronis. Ditambah lagi baca statusnya temen2 yang udah pada kerja, bahkan yang masih coas pun udah jaga praktek.


Then I ask my self, why don't u be patient just a little bit longer?
Biarlah proses ini berjalan seperti adanya. Aku dokter gigi, akan menghadapi manusia nantinya bukan boneka. Jadi kalau memang surat ijin praktek belum keluar, berarti aku harus bersabar lagi. Pasti ada jalannya. Belum kerja bukan berarti jadi orang yang gak berguna kan? Kadang ya memang iri liat temen2 yang lain. Tapi aku yakin rejeki gak akan tertukar.

Malah bagusnya kan, stop comparing my life with others. Kita gak pernah tau apa aja yang mereka alamin, begitu juga sebaliknya. Jalanin aja hidup kita ini, ngapain capek2in diri liat hidup orang lain. Dijadikan motivasi boleh, tapi bukan berarti harus copy paste juga. Aku juga mau belajar buat gak terlalu berekspektasi. Bukannya menurunkan standar pencapaian, tapi lebih ke mencoba menikmati apa2 yang udah ada. Gak ada satu pun hal yang bikin aku gak bersyukur sekarang2 ini. It's all about time, dear. Live your own life, don't judge other and be grateful.

Am I happy now?
Yes, I am.

Mungkin menjalankannya gak semudah berkata2. Pasti sedikit banyak aku akan liat juga gimana orang lain. Pasti sedikit banyak juga bisa iri. Tapi pernahkah berpikir bahwa bisa aja mereka juga men-compare hidup mereka sama aku? Rumput tetangga akan selalu terlihat lebih hijau. The seaweed is always greener in somebody else's lake. Dan yang harus aku lakukan adalah bersyukur dengan semua yang aku punya sekarang. Menikmati setiap harinya. Hidup terlalu berharga untuk dipakai bersuntuk2 ria.
Selalu ada hal baik yang patut disyukuri. Sekecil apapun itu.
Look forward to another day to pass, another day full of bless.

50 days to go to our wedding day. 
See?
I have to be grateful for that.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Lagi chat sama teman lama, dulu sama2 di Puskesmas hinterland, sekarang kakak itu udah ga kerja di Puskesmas lagi. Sebenernya biasa aja sih chatnya. Tapi aku senang. Kakak itu bilang gini: "Pokoknya orang liat Nuria mukanya adem. Sayang aja bawaannya. Muka anak baek." Yang ngomong cewek, tapi aku senang. Semoga bukan cuman muka aja yang keliatan baik ya, tapi aku juga bisa jaga kelakuan aku buat baik juga. Ga perlu menyenangkan semua orang, yang penting ga menyakiti hati satu orang. Dan jadi inget.. Dulu Bg Andri juga langsung suka pas pertama kali ketemu. Bahkan kami ga saling kenal sebelumnya, tapi dia udah suka aja liat muka aku katanya. 🤗🤗🤗 Waktu kuliah dulu aku mana ada dandan apa2. Gaya juga ga stylish sama sekali. Bg Andri juga ga bilang sukanya karna aku cantik. Dia cuman suka aja liat muka aku. Mungkin itu tadi, muka anak baek. Bawaannya jadi sayang. Eaaaaa~~ Dan walaupun baik itu relatif, tapi aku senang aja kalau aku dikenang sebagai orang yang baik.
Read more
Image
Bekerja bareng di Puskesmas yang sama tidak selalu membuat orang jadi teman dekat. Berteman sewajarnya, kata orang. Mutasi, rotasi dan promosi adalah hal yang biasa. Tidak akan selamanya bisa bekerja di tempat yang sama. Tetapi buatku, Orang2 ini bukan sekedar rekan kerja, tapi sudah seperti saudara.
Read more

Lucky

Banyak yang bilang ke aku kata2 tipe begini: "Unyiel beruntung dapetin Bg Andri." "Beruntung kali kakak dapat Bg Andri." "Enak la ada Bg Andri." "Pengen juga satu yang kayak Bg Andri." "Bg Andri ada adeknya gak buat anak tante?" Dan lain2 sebagainya. Pertanyaannya, kenapa orang2 bisa bilang begitu? Apakah Bg Andri ga beruntung dapetin aku? 🥲 Kalau ego ku lagi kumat, aku akan balik jawab kalau Bg Andri juga harusnya beruntung punya istri kayak aku. Tapi kenyataannya, aku tau diri kok. Orang bisa bilang begitu karna mereka bisa liat gimana perlakuan Bg Andri ke aku, ke anak2, ke keluarga, ke teman2nya bahkan ke teman2 aku. Dan aku emang beruntung punya Bg Andri. Sejak tahun 2008 bareng, sampe 15 tahun kemudian, Bg Andri ya tetap begitu. Selama LDR ini jelas ada naik turunnya, banyak berantem, kurang komunikasi dan lain2nya, tapi ya Bg Andri tetap Bg Andri seperti biasa. Yang tahan ngadepin aku mungkin cuman dia. Yang tau jelek2nya aku, y
Read more