Budaya berkirim hampers

Setiap lebaran, yang paling aku suka liat adalah story orang2 yang saling repost pemberian hampers.
Dari hampers yang biasa2, sampe ada hampers yang lumayan 'wah'.

Ada beberapa orang yang effort mengeluarkan uang juga waktu untuk memesan dan mengirimkan, buatku sangat perlu diapresiasi.

Aku tipe orang yang suka juga mengirimkan hampers buat teman2ku.
Kalau ga sempat pesan hampers yang proper, aku kirimkan makanan buat berbuka.
Atau kalau ga sempat di bulan puasa, sehabis lebaran juga pernah aku kirim makanan.
Riweuh emang memesan dan mengirimkannya, tapi ketika mereka terima, rasanya ikut senang.

Tapi tahun ini..aku ga sempat mencari hampers ataupun sekedar makanan berbuka buat teman2ku.
Lagi malas aja mencari. Malas juga membayangkan mencari gojek dan mengirimkannya.

Tahun ini, aku kasih hampers ke pimpinan aja. Itupun yang pasti dapat kuenya, dan kasihnya di Puskesmas. Patungan pulak. Bukannya pelit, tapi biar bisa atas nama bareng2 aja. Kalau pun ga patungan juga tetap aku kasih pribadi.

Aku cuman lagi malas ribet.
Kayak ga ada energi aja.

Dan ritual aku juga adalah membeli hampers buat diriku sendiri.
Hahahhahaa.
Bukan sekedar beli barang biasa, tapi emang yang diset jadi hampers gitu.
Tahun lalu beli satu box make up, lengkap dengan kartu ucapannya. Beli sendiri, bayar sendiri, unboxing sendiri.

Tahun ini harusnya begitu lagi.
Cuman belum kepikiran mau menghadiahi apa diri ini.
Besok kayaknya mau cari2 di mall.
Kalau ga malas.
Beneran lah Ramadan kali ini aku banyak bermalas2an aja.
Ditambah lagi cuaca Batam beneran menguji iman saking panasnya.

Intinya sih, budaya saling memberi hampers ini buat aku oke2 aja. 
Tinggal diatur aja sesuai budgetnya.
Bukan keharusan juga, jadi kalaupun ga dapat ya ga perlu kecewa.
Niatnya saling berbagi kan.
Dan buatku pribadi, diingat oleh orang lain itu menyenangkan.

Update:
Hari ini aku senang. Karena dapat hampers dari beberapa teman dekatku. Murah rejeki orang2 baik.




Comments

Popular posts from this blog

Lucky