Posts

Showing posts from November, 2023

Lucky

Banyak yang bilang ke aku kata2 tipe begini: "Unyiel beruntung dapetin Bg Andri." "Beruntung kali kakak dapat Bg Andri." "Enak la ada Bg Andri." "Pengen juga satu yang kayak Bg Andri." "Bg Andri ada adeknya gak buat anak tante?" Dan lain2 sebagainya. Pertanyaannya, kenapa orang2 bisa bilang begitu? Apakah Bg Andri ga beruntung dapetin aku? 🥲 Kalau ego ku lagi kumat, aku akan balik jawab kalau Bg Andri juga harusnya beruntung punya istri kayak aku. Tapi kenyataannya, aku tau diri kok. Orang bisa bilang begitu karna mereka bisa liat gimana perlakuan Bg Andri ke aku, ke anak2, ke keluarga, ke teman2nya bahkan ke teman2 aku. Dan aku emang beruntung punya Bg Andri. Sejak tahun 2008 bareng, sampe 15 tahun kemudian, Bg Andri ya tetap begitu. Selama LDR ini jelas ada naik turunnya, banyak berantem, kurang komunikasi dan lain2nya, tapi ya Bg Andri tetap Bg Andri seperti biasa. Yang tahan ngadepin aku mungkin cuman dia. Yang tau jelek2nya aku, y
Lagi chat sama teman lama, dulu sama2 di Puskesmas hinterland, sekarang kakak itu udah ga kerja di Puskesmas lagi. Sebenernya biasa aja sih chatnya. Tapi aku senang. Kakak itu bilang gini: "Pokoknya orang liat Nuria mukanya adem. Sayang aja bawaannya. Muka anak baek." Yang ngomong cewek, tapi aku senang. Semoga bukan cuman muka aja yang keliatan baik ya, tapi aku juga bisa jaga kelakuan aku buat baik juga. Ga perlu menyenangkan semua orang, yang penting ga menyakiti hati satu orang. Dan jadi inget.. Dulu Bg Andri juga langsung suka pas pertama kali ketemu. Bahkan kami ga saling kenal sebelumnya, tapi dia udah suka aja liat muka aku katanya. 🤗🤗🤗 Waktu kuliah dulu aku mana ada dandan apa2. Gaya juga ga stylish sama sekali. Bg Andri juga ga bilang sukanya karna aku cantik. Dia cuman suka aja liat muka aku. Mungkin itu tadi, muka anak baek. Bawaannya jadi sayang. Eaaaaa~~ Dan walaupun baik itu relatif, tapi aku senang aja kalau aku dikenang sebagai orang yang baik.

Enough is enough

Semakin dekat hari akreditasi, semakin lah aku panik sebenernya. Mau coba santai aja, tapi pasti nanti ada aja yang kurang. Tapi aku mau tekankan ke diri aku juga, sudahlah Nuria.. ga usah ngoyo. Kesehatan diri aku lebih penting. Berhenti mencemaskan hal-hal yang belum terjadi. Berhenti mencoba seakan aku bisa semuanya. Lagian, Aku ga perlu membuktikan apapun ke siapapun. Aku ga butuh pengakuan juga dari orang lain. Aku ga gila jabatan, ga gila hormat dan ga gila kedudukan apapun. Aku cukup lakukan tanggung jawab aku. Kalaupun pada akhirnya aku salah, atau ada hal-hal di luar kendali aku, ya mau gimana lagi. Ini proses. Dan prosesnya sudah aku jalani. Berhentilah mau jadi yang paling sempurna. Kalau memang sudah tak mampu, ya ga kenapa-kenapa juga. Orang mau nilai apa ya terserah. Aku manusia. Bukan mesin. Ga akan mungkin mendapat penilaian sempurna dari manusia. Dan kalau pun ini bukan jalannya lagi, mungkin ga ada salahnya kalau aku tinggalkan dan berkarya di tempat lain.