Missing a puzzle

Well halo.
Sudah lama tidak cerita2 di blog ini.
Bukan untuk siapa2,bukan untuk cari follower atau apa, hanya ingin cerita aja.
Kebanyakan ya curhat remeh temeh aja biar akunya puas.
Big no no buat ngumbar aib atau masalah rumah tangga aku.
Alhamdulillah akreditasi sudah selesai. Hasilnya belum keluar sih,tapi mudah2an ga dasar ya. Kami sudah berusaha. Pontang panting lembur, keluarga ga keurus, hahahahha. Kadang kalau ingat masa2 riweuh itu kok ya rindu juga ya. Ngumpul2 sambil ngerjain dokumen.
Sekarang kerja jadi santai.
Semua berjalan biasa2 aja.
Tapi aku ngerasa agak hampa aja.
Mungkin butuh suasana baru ya. Tapi terlalu takut untuk keluar dari zona nyaman.
Truth is.. I really don't know what I want.
Ga tau mimpi apa yg mau dikejar.
Ga punya target mau jadi apa ke depannya.
Gitu2 aja hidup.
Akibatnya ya hampa.
Feels like I missing something,but I can't find it.
Curhat ke suami dan suami bilang coba buat targetnya untuk anak2.
Targetin umur berapa Abel bisa baca tulis, bisa ngaji, bisa sholat dll nya. Jadi tiap hari terukur aku mau ajarin Abel apa aja. Buat Adya juga.
Hmmm...
Iya juga sih.
Kenapa harus tentang aku melulu.
Abel Adya ga minta dilahirkan. Mereka juga ga minta kami orang tuanya. Masa kecil mereka ya ga akan terulang. Sekali aja salah didik akan terus kebawa sampai mereka besar nanti.
Dan aku harus ingat juga satu hal yg pasti.
Aku sama suami ga akan selamanya ada sama mereka.
What if God take us before they can stand on their on feet?
Kan..jadi baper kan..

Intinya sih dengan dua anak yg menjadi tanggung jawab aku (juga suami pastinya), aku ga boleh lagi bilang aku ga punya tujuan.
Ngerasa hampa it's okey.
Kadang ga bahagia juga gpp.
Tapi tujuan hidup aku ya buat Abel Adya juga suami dong.

So..finding your missing puzzle, but don't throw up the bitterness to your family.

Comments

Popular posts from this blog

Lucky