Dying..

Malam ini hampir semuanya kumpul.
Anak beranak, tapi minus adek bungsu di medan dan ipar di Bintan, saudara2 kandung papa juga lengkap.

Karena papa sudah dianggap meregang nyawa, urin tak keluar, tak respon obat, hipotensi, kejang2..

Tapi Allah berkata lain.
Belum waktunya ternyata.

Tidak tau apa yang ditunggu. Mungkin menunggu adek bungsu datang besok pagi, atau ya karena belum ajal.

Tapi aku sebagai anak tentu ga tega.
Melihat papa meregang2, mungkin kesakitan, tapi tetap 'tertahan'.

Mama bilang udah ikhlas.
Tapi kami yakin belum.
Mama lebih rela papa begini tapi bisa dipeluk dan dicium, dibandingkan papa harus pergi.

Doaku semoga papa tidak dalam kesakitan dan kondisi ini menggugurkan semua dosa2 papa.

Papa sudah lelah.
Tapi jika belum waktunya, kita mau bilang apa.

Maafin mbak kalau mbak ada salah ya, Pa..
Kalaulah bisa mbak memohon, mbak doakan semoga jalan papa dipermudah. Untuk apapun, semoga dimudahkan.

Kami akan baik2 saja.
Kami akan jaga mama.

Semua usaha sudah dilakukan.
Doa juga sudah dipanjatkan.
Sekarang tinggal berserah diri pada Allah.

Kalaulah memang tiba waktunya ya Allah, tolong ambilah di hari yang paling baik.

Jumat, 06 November 2020

Comments

Popular posts from this blog

Lucky