Sebuah perjalanan

Hidup adalah anugerah dari Tuhan.
Tapi bagaimana menjalani hidup yang berharga itu yang penting. Berapa banyak orang yang hanya bertahan hidup tapi tanpa bisa memaknai arti kehidupan itu sendiri.

Hidup adalah sebuah perjalanan.
Dan perjuangan.

Aku telah hidup lebih dari 24 tahun.
Jujur sih, kadang aku ya cuman menjalani hidup saja, tanpa mau mengembangkan diri lebih baik. Dunia luas tapi aku takut keluar dari zona yang aku anggap nyaman. Kadang ngerasa monoton dengan hari yang itu2 saja, tapi bingung gimana ngembanginnya.

Soal profesi, kadang suka ngerasa salah jurusan.
Gak nyangka juga kalau pada akhirnya aku kerja ngoprek2 gigi orang. Hahaha. Mulai bingung mau jadi apa, klinisi kah atau malah struktural. Aku bahkan gak tau mau jadi apa ke depannya. Bukannya gak bersyukur, hanya lagi labil aja. Kerja gak sesuai passion akhirnya ya bakal bikin ngedumel seharian. Gak jadi berkah. Padahal aku dokter yang harusnya ikhlas buat nyembuhin pasien. Udah umur segini malah masih merasa ada di persimpangan. Kerja masih money oriented, simply to earn my family. Gak salah kan ya? Masih mencari passion hidup aku apa. Tapi Allah percaya aku untuk menjadi seorang ibu, Insha Allah 3 bulan lagi. Itulah yang harus aku persiapkan sebaik2nya sekarang.

Being a mom is not easy.
Aku akan bertanggung jawab atas masa depan anak yang dititipkan Allah. Bagaimana perkembangannya ya harus aku buat perencanaannya. But I love my child no matter what. Sesusah apapun nanti jalannya, aku harus tetap menikmatinya. Siap gak siap harus siap.

Perjalanan hidup aku bakal makin lengkap nantinya.
Bersama suami dan anak mencoba memaknai arti kehidupan.
Aku cari kebahagiaan dan tentunya berkah dari Allah.
Gak tau umur aku sampai kapan.
Yang pasti mulai sekarang belajar untuk gak terlalu menuntut kesempurnaan. Yg sempurna hanya Allah. Kita harusnya selalu merasa cukup dan bersyukur.

Catatan seorang istri dan calon ibu yang berbahagia.
Yang lagi belajar mencintai hidup yang ia punya.

Comments

Popular posts from this blog

Lucky