Menikah Muda
Kebaca berita katanya angka pernikahan di Indonesia menurun.
Baca2 komen jadi pada takut nikah karena cemas dapat pasangan yang red flag. Atau liat orang2 yg dulunya nikah muda terus pada cerai. Takut ini, takut itu.
Wajar sih.
Menikah adalah ibadah terlama.
Seumur hidup terlalu lama jika dihabiskan dengan orang yang ga tepat.
Menikah menyatukan dua keluarga yang berbeda. Dan belum tentu semuanya indah.
Banyak yg ketakutan dan kayaknya wajar aja.
Toh menikah bukan ajang perlombaan kan.
Aku menikah di umur 24.
Sebulan kemudian langsung hamil.
Kenapa memutuskan menikah muda?
Karena ya orangnya Bg Andri.
Dan aku juga cukup beruntung punya mertua yang amat sangat baik seperti ibu kandung sendiri.
Jadi ga pernah ada drama menantu dan mertua seperti yg aku baca2.
Sejak 5 tahun pacaran, I just know that he
will take care of me no matter what.
Cause he saw me at my worst, but he stayed.
Karena orang yang kenal aku mungkin ga akan menyangka aku bisa berbuat hal2 di luar akal.
Bg Andri tau. Bg Andri tetap mau.
Aku ga yakin akan ada lagi yg menerima aku seperti itu.
Seumur hidup akan terlalu lama jika dihabiskan dengan orang yang ga tepat.
Jujur, aku kehilangan masa muda juga.
Langsung hamil, perjuangan punya anak, meniti rumah tangga yang berbeda sekali dengan masa pacaran.
Menyesal mungkin tidak, but I do miss my single time.
Makanya di umur 35 ini, di saat anak2 aku udah beranjak besar, aku mau mulai lagi ngelakuin hal2 yg aku suka.
Mencoba sekolah lagi, membeli barang2 yang aku suka, mencari hobi lagi, perbanyak waktu me time.
Tanpa harus meninggalkan peran sebagai istri dan sebagai ibu.
Aku ga akan bisa menjamin Bg Andri akan tetap seperti ini sampai kami tua nanti.
Aku ga akan bisa menjamin Bg Andri ga akan nikah lagi atau suka sama orang lain lagi.
Aku ga akan bisa menjamin Bg Andri akan selama2nya sama aku.
Tapi yg pasti,
sekarang kami baik2 aja berempat.
Kalaupun ada berantem, ada adu pendapat, ada diam2an dan ada hal2 yang ga mengenakkan, aku cukup berpegang pada komitmen kami dari awal pacaran sampai menikah.
Jika sudah yakin, go for it.
Jika belum ketemu yang buat yakin, it is okay.
Do not settle for less.
He is such a great hubby.
And of course the best daddy.
If only God take me first, I know my girls will be just fine.
How do I know?
Cause that is the way he is.
Comments
Post a Comment