Kontes Menulis Cerpen
Kemarin iseng2 ikutan kontes nulis cerpen yang dibuat ama akun twitter @fiksimini.
Gak menang sih, tapi mengasah kemampuan nulis aja.
Selamat membaca!
Gak menang sih, tapi mengasah kemampuan nulis aja.
Selamat membaca!
UNREAD LETTER
Malam minggu. Disaat orang-orang
pacaran pada pergi jalan, atau yang LDR-an telponan ama pacarnya, Langit malah
sibuk di kamarnya sendirian. Putar playlist mellow: check. Siapin kertas dan
alat tulis: check. Saatnya menulis surat cinta buat kekasih. Langit
terkekeh-kekeh geli membayangkan betapa jadulnya dia. Tetapi dia tetap bangga
karena hobi jadulnya itu. Bayangkan laki-laki jaman sekarang masih mau
bela-belain nulis surat pakai tangan buat pacarnya, itu prestasi sendiri
buatnya. Karena dipicu rasa sayang terhadap Malaika, cewek istimewanya, yang
akan dinikahinya 3 bulan lagi. Hitung-hitung kenangan pra-nikah, begitu menurut
Langit.
Dear
Malaika,
Like
I always said, your name is so damn beautiful. Sangat representatif dengan
keadaan orangnya yang juga luar biasa cantik. Bukan, ini bukan gombal. Ini
murni pujian. Anyway, ini surat cinta ke 4 ya, Sayang. Akan ada banyak surat
lagi menyusul, siap-siap saja kamu. Semoga kamu gak bakalan bosan dihujani
begitu banyak kata-kata sayang di setiap surat. Simpan surat ini baik-baik.
Biar kamu tau seberapa banyak sayang aku ke kamu. Oke, ini gombal. J
3
bulan lagi hari yang kita tunggu. Kadang masih gak percaya juga ya ketika kamu
akhirnya bilang iya atas lamaran aku. Aku selalu kebayang reaksi kamu waktu aku
bilang: “Nikah yuk?” dan kamu jawab manyun: “Nikah kok kayak ngajak beli
kacang?”. Hahahaha...maaf, Sayang. Pada dasarnya aku memang bukan orang yang
romantis. Tau kenapa aku bisa tiba-tiba menye-menye begini nulis surat cinta ke
kamu? Yaa..karena sayang yang banyak ke kamu itulah. Dan aku sangat tahu
tanggapan kamu kalau aku udah bilang sayang: “Karena belum nikah aja makanya
manis kayak gini. Kalau udah nikah,
pasti judes”. Makanya ayo kita nikah. Biar aku buktikan kalau anggapan kamu salah.
Hehehehe.
Kalau
ingat masa-masa pacaran, banyak mengharu-birunya ya daripada mesra-mesraan.
Kamu, dengan sifat ngambekan kamu yang luar biasa kadarnya itu, membuat aku
harus banyak menghela nafas. Kamu, dengan mood naik-turun kamu setiap akhir
bulan, yang mengatasnamakan senggugut kamu itu. Kadang ingin rasanya senggugut
itu aku aja yang rasain. Supaya akunya terbebas dari amukan kamu yang gak tentu
arah itu sih. Dan karena aku kasian lihat kamu menderita setiap bulannya.
Huuu...pasti mencibir kamu kan pas baca ini.
Ngomong-ngomong,
persiapan nikah udah 70%, Sayang. Jangan stres mikirinnya. Yang harus kita
lakukan sekarang tuh banyak-banyak berdoa, mohon Tuhan buat melancarkan
semuanya. Mungkin kata-kata ini udah sering kamu denger ya. Manusia hanya bisa
berencana, tapi tetap Tuhan yang menentukan. Kamu sehat-sehat ya. Harus kuat.
Harus tetap berjuang buat masa depan kita sama-sama. Aku selalu ada buat kamu,
kamu sadar atau tidak. Aku selalu ada buat kamu, bagaimanapun keadaan kamu. Aku
selalu ada buat kamu, membantu kamu melewati masa-masa sulit.
Dear
Malaika,
Aku
tidak akan pernah menyia-nyiakan kamu. Sebisa mungkin akan memenuhi semua
keinginan kamu. Ini janji, Sayang. Kamu bisa menagihnya kapan pun, aku akan
usahakan yang terbaik buat kamu. Asal kamu kuat dan mau terus berjuang sama
aku. Maaf hanya surat dan doa ini yang bisa aku berikan dulu, dan rasa sayang
padamu yang tak akan pernah habis.
NB: Langit mendung tanpa kamu.
With Love, Langit.
Langit melipat suratnya dengan hati-hati. Memasukkan
ke dalam amplop dan mencium amplopnya. Dia beranjak dari meja belajarnya,
mengambil kunci mobil, dan bersiap-siap ke Rumah Sakit. Untuk menemui Malaika,
cewek istimewanya sejak 3 tahun yang lalu. Malaika calon istrinya, yang saat
ini sedang terbaring koma sejak sebulan yang lalu akibat kecelakaan. Sejak itu,
setiap malam minggu dibuatkannya surat, agar Malaika tahu bahwa apapun yang
terjadi, Langit akan selalu ada.
=o0o=o0o=o0o=
Comments
Post a Comment